entah akan kumulai dari mana lagi, tak henti aku berkisah merangkai mimpi. satu kata yang sekarang ada di benak ku aku sepertinya mulai merasa lelah, lelah dengan kerapuhan yang ada.
lelah dengan penyatuan yang sia-sia, meski aku tahu tuhan tak mungkin membiarkan aku terjatuh. tempaan macam apa lagi ini.
demi tuhan aku merasakan terkikis demi tuhan aku merasakan sepi, namun aku tak pernah tau bagaimana nanti hati ini kembali merangkai.
cinta seolah kata yang seakan enggan aku mengupasnya lagi, berkali ku kayuh perahu dan menghalau berbagai ombak tapi hempasan angin tak mampu membuatku bertahan, kenyataan yang ada kepahitan yang tercipta bukan kesan nyaman yang di sediakan dan di rasakan. berurai air mata meski aku sendiri tak mengerti, dermaga mana lagi yang harus aku singgahi untuk menyelesaikan pelayaran ini.
demi ketulusan ini aku berucap, demi ketulusan ini aku menerjangnya. bahakan aku seolah lupa bahwa masih ada DIA maha yang mempunyai kuasa.
perasaan ini hampir lebih sakit dari yang kemarin, gejolak bathin yang lebih kuat dari sebelumnya entahlah, tapi aku menyayanginya tapi akupun tak bisa menerimanya.
tidak kah kita di beri jalan entah bagaimana ? sungguh aku ingin mengakhirinya sungguh aku ingin menyudahinya. tapi aku tak tau lagi harus berbuat apa.
berapa jam yang di lewatkan hanya untuk keadaan yang seperti ini, mungkin ini maksud tuhan memberikan kuasanya, banyak yang menentangmu banyak yang tak mengizinkanku, tapi aku kuat terus mempertahankanmu. lalu dengan sekarang goresan yang aku rasakan haruskah aku merelakanmu untuk yang terakhir kalinya.
pernahkah kau merasa apa yang aku rasakan ? rasanya aku ingin lari dan lebih baik tak melihat mengetahui mendengar apapun tentang kamu kehidupanmu.
tak ku pungkiri hatiku merintih kecewa dan menjerit tapi apa yg bisa ku lakukan.
aku mencintaimu, terlebih amat sangat menyayangimu tapi harus aku melepaskanmu.
membiarkanmu dengan yang kau yakini tanpa aku tanpa cerita atau rangkaian masa depan kita.
bagaimana aku memulai ?
setiap kali aku menekan perasaanku setiap kali harus memasang muka jahatku merintih aku melakukannya, tak bisa kau yang aku sayang kau yang cinta tapi kenapa ?
setiap kali aku berdoa agar tuhan memudahkan hidupmu, melembutkan hatimu dan memberimu cahayaNYA agar kau lebih tenang agar kau lebih nyaman dengan hidupmu, maafkan aku bila bukan menjadi yang terbaik buatmu, aku ingin menghentikannya perasaan ini sakit ini. tapi aku menyayangi sorot mata itu.
tuhan yang maha pengasih, entas aku dari ini beri aku jalan ?
jikalau benar aku tak sebanding dengannya tolong damaikan kami, lapangkan kami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar