Kamis, 24 Juli 2014

di dalam senyummu kudengar bahasa kalbu mengalun sebuah kata dimana masiih menjadi tanda bahwa masih ada sebuat logika untuk di kalahkan dengan kenyataan yang sebenarnya.
sadarkah kamu, sekarang kamu bertahta di benakku mengalun mengiringi setiap langkah yang tak pernah ku bayangkan.
setiap proses dimana aku jadikan sebuah cerita tentang kamu, tentang kita.
pernahkah terfikir olehmu bahwa hanya aku yang paling mengerti tantang kegelisahan jiwamu kasih.
dana semua arti kata kecewa yang pernah kamu lontarkan hanya menjadi suatu acuan mengabaikan diri.

Minggu, 20 Juli 2014

entahlah

aku masih terjerat dalam kubangan yang entah bermuara dimana ?
aku mencoba menjadi yang terbaik bahkan kadang mengalahkan logika, tapi kenyataan tuhan tetap menjagaku untuk sebuah kesabaran.
aku tidak pernah membayangka kehidupan akan sejauh ini berjalan, sebuah pertemuan memulai dengan yang kuyakini mampu mengerti.
tapi aku terlalu salah menduga, hingga tak menagkap apa yang selama ini aku perjuangkan.
aku butuh bicara, bukan dengan kerasnya argumentasi tapi lihatlah aku mendugai setiap keping yang terlontar tanpa pernah tau sisi lain dan siapa yang menanggapi.
aku bukanlah aisyah ataupun khodijah.
aku hanya seorang wanita yang mencoba menyuarakan apa yang menurutku benar.
bukan berati aku hendak melawan atau melangkah di atas dia yang kelak menjadi imamku.
sunggu aku tetap mengikuti ajaranku untuk mematuhi seorang imamku, aku hanya berusaha menerapkan sistem demokrasi dimna dari semua belah pihak mampu bersuara tanpa takut tersinggung untuk mengoreksi.