di dalam senyummu kudengar bahasa kalbu mengalun sebuah kata dimana masiih menjadi tanda bahwa masih ada sebuat logika untuk di kalahkan dengan kenyataan yang sebenarnya.
sadarkah kamu, sekarang kamu bertahta di benakku mengalun mengiringi setiap langkah yang tak pernah ku bayangkan.
setiap proses dimana aku jadikan sebuah cerita tentang kamu, tentang kita.
pernahkah terfikir olehmu bahwa hanya aku yang paling mengerti tantang kegelisahan jiwamu kasih.
dana semua arti kata kecewa yang pernah kamu lontarkan hanya menjadi suatu acuan mengabaikan diri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar