aku adalah seorang wanita egois dan keras kepala dimana segala apa yang menurutku benar ya benar meski kadang logika masih bisa di ajak kerjasama. tahun 2011aku masuk dalam sebuah lingkungan pekerjaan, dimana ada harapan yang aku tanam dalam diri proses mencari kesibukan untuk melupakan yang lalu yang hampir menghancurkanku. dalam tempat itu aku bertemu dengannya dengan si sorot mata sayu itu. aku tak mengenal dia siapa bagaimana kehidupannya tak pernah terfikir aku akan masuk sejauh ini dalam kehidupannya, yang jelas sorot mata itu mampu mengalihkan kesedihanku. hingga aku mencoba untuk meraih simpatinya, aku dan dia berusaha sama sama mencari kenyamanan, tapi lambat laun aku pikir bukan dy orangnya hingga aku memutuskan membuka lembaran kisah dengan orang lain itupun tak berlangsung lama hanya sekedar pelipur lara atas sisa kesedihanku kemarin.
1 tahun berlalu aku dan dy masih dalam lingkup satu gedung, lalu aku memutuskan untuk melanjutkan study ku yang sempat aku tunda, dan di tahun pertama aku memasuki masa studyku akupun tak mengerti dy tiba tiba datang dengan segala kebiasaan yang sempat hampir terjalin dulu, dengan segala kelembutannya sorot matannya akupun tak bisa melepaskan tatapan itu, ah tuhan meski kadang aku masih menepis akan kesungguhannya, hingga akhirnya akupun masih dengan sifat lamaku yang egois super keterlaluan.
tahun pertama saat kita mencoba menjalin kecocokan, bulan bulan pertama kedua masih belum terlalu sering mengalami percekcokan dy masih dengan sifat kalemnya lembutnya dan tatapan sayu matanya yang paling aku suka darinya, memasuki bulan berikutnya semakin terlihat jelas perbedaan pendapat di antara kami, tapi aku pikir ini hal biasa karena sebelumnya belum pernah mengalami masa seperti ini, dy menggoyahkan pendirianku dy mememcahkan batu dalam diriku.
bulan demi bulan silih berganti selama masa last kontek putus nyambung bahkan mungkin sudah sama sama mencoba mencari pengganti satu sama lain. terlalu banyak likaliku perbedaan pandangan hingga aku pun tak mengerti hingga saat ini aku dan dy masih menjalin hubungan.
aku tak pernah tau apa dan siapa yang dy inginkan atau dambakan ? sejauh ini aku selalu berusaha menjadi yang terbaik untuknya sesulit apapun masanya.
hingga kini, dy dengan sekelumit masalahnya dan aku dengan segudang macam pikiran tugas tanggung jawab yang harus aku selesaikan.
tuhan, aku tak pernah tau perasaan apa ini, aku menginginkannya aku menghawatirkannya.
meski hingga detik ini aku masih belum bisa meyakini kesungguhannya terhadapku. aku masih berharap jalan yang kau mudahkan tanpa hambatan ego atau bahkan goresan perasaan.
aku tak pernah tahu sampai dimana kan berlabuh dan di dermaga mana kan ku tuju,
doaku tak pernah putus untuknya bukalah hatinya pancarkanlah hidayah dalam hidupnya, kembalikanlah dy menjadi sebagaimana dy yang terbaik untuk masa depannya. berikanlah kekuatan yang kokoh dalam penjagaanya, jadikanlah ia pemimpin dunia akhirat untuk keluarganya.
dan izinkan aku memperbaiki diriku, untuk menjadi anak, istri serta ibu yang hebat untuk orang tuaku, suamiku, dan putraku.
jadikan aku wanita sholikha penyejuk keluargaku.
ndeh :*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar